Surabaya – fiskusmagnews.com:
KPP Pratama Surabaya Karangpilang selenggarakan In House Training (IHT) Penggalian Potensi Wajib Pajak Orang Pribadi pada hari Kamis, 7 November 2024 mengundang narasumber Dr. Joko Ismuhadi Soewarsono yang menjelaskan tentang alat bantu baru untuk mendeteksi penghindaran atau penggelapan pajak yaitu Tax Accounting Equation (TAE) bahwa dengan melakukan fokus audit akun utang korporasi yang dikombinasikan dengan skema transaksi jual beli valuta asing bisa mengungkap bagaimana cara korporasi mentransfer constructive dividen kepada Beneficial Owner (BO) nya.
Joko menyampaikan bahwa Kota Surabaya merupakan salah satu kota besar yang dipilih para HnWI (Highnet Wealth Individual) untuk tempat tinggal yang dengan mudah dicari di google dengan cara ketik “surabaya + icij” akan muncul orang-orang kaya Surabaya. HnWI itu sebenarnya adalah golongan orang-orang kaya sebagai penikmat kekayaan bersih korporasinya, bagaimana cara korporasi meningkatkan prosperity BO-nya, inilah yang harus kita ketahui yaitu dengan cara membiayai atau membayar semua kepentingan BO-nya dengan mengeksploitasi akun utang overdraft dikombinasikan dengan transaksi valas.
Jawa Timur termasuk Jawa Tengah adalah provinsi unik dimana ada sentra industri rokok dengan distribusi penikmat rokok setia secara kanvasing, artinya ada resiko tidak dilaporkannya penjualannya secara benar mengingat transaksinya cash intensive dalam jumlah besar, termasuk industri perdagangan eceran makanan ringan.
Joko dengan panjang lebar menjelaskan bagaimana para BO-nya menjadi kaya dan luput dari pemajakan sehingga penghasilan sudah terlanjur terakumulasi menjadi kekayaan, bagaimana cara memajakinya?.
Dengan diadakan IHT ini diharapkan para Account Representative dan Fungsional Pemeriksa Pajak bisa mengasah pisau analisis Laporan Keuangan Wajib Pajak sebagai dasar laporan Surat Pemberitahuan (SPT) lebih tajam menambah “Cemerlang” wawasan literasi keuangan para punggawa pajak pembela 250 juta rakyat Indonesia yang telah, sedang dan akan berjuang mengambil dana dari rana private untuk dibawa ke rana publik.
Reporter: Marshanda Gita